Kamis, 23 Oktober 2008

nasarinews.com

Bungkus Mie jadi Replika Candi Borobudur
Saturday, 09 August 2008 16:52 administrator

YOGYAKARTA – Replika Candi Borobudur yang terbuat dari mie instan (bungkus dan isinya) jadi tontonan masyarakat di Alun-alun Selatan Yogyakarta, Sabtu (9/8). Replika Candi Borobudur ini berukuran 12,2 X 12,2 meter dengan menghabiskan 77.840 bungkus mie instan dengan berat 6,973 ton menjadi ajang pemotretan para pengunjung. Mereka foto di depan replika. Diharapkan replika ini bisa masuk MURI dalam rangkaian lounching produk mie yang memiliki tiga rasa. Di balik kesusksesan replika Candi Borobudur tidak lepas dari peranan kreator dari Gosong, Klowor dan Mesroe. “Untuk membuat replika ini dibutuhkan waktu tujuh hari,” kata Gosong Cahyono Dilogo yang ditemui N-News.

Untuk membuat replika Candi Borobudur itu, Gosong harus mengetahui karakter candi terutama bentuk stupa dan bulatan. Studi ini dilakukan dengan cermat supaya bentuknya mendekati keaslian. Diakui oleh alumnus UPN ‘Veteran’ Jurusan Pertambangan ini, dalam replika itu tidak terdapat patung Budha. “Saya sangat sulit untuk membentuk patung. Bahan yang digunakan sangat sulit. Jika boleh dari coklat pasti sudah saya lakukan,” papar Gosong yang kelahiran Yogya 5 Desember 1961.

Jika Candi Borobudur yang asli dulu dibuat dari bawah ke atas, tapi untuk replika membuatnya dari atas ke bawah. Memperkuat candi itu digunakan bambu dan dan besi sebagai penyangga. Dalam mengikat mie yang satu dengan lainnya digunakan tusuk gigi. Dan itu menghabiskan 309.920 batang. “Mie bekas replika Candi Borobudur nantinya akan disumbangkan pada yayasan atau pantai asuhan yang akan diserahkan pada GKR Pembayun. Jadi mie instan ini tidak dijual,” ungkap Gosong.

Bagi Gosong membuat replika Candi Borobudur dari bungkus mie instan ini baru pertama kali. Tapi sebelumnya ia pernah membuat membuat Candi Prambanan setinggi 6,8 meter yang terbuat dari stereo form (gabus) dalam rangkaian Semarang Pesona Asia tahun 2007. Dibanding membuat Candi Prambanan, karya replika Candi Borobudur lebih berat dalam tingkat kesulitan. Tapi semua kesulitan bisa diatasi karena Gosong pekerja advertising yang membuat media promosi dari Indofood untuk wilayah Jateng dan DIY.

“Dengan keberhasilan membuat replika ini yang saya peroleh adalah kebanggan dan masyarakat mengagumi,” ujar Bapak berputra dua yang tinggal di Perum Griya Wira Buana TNI-AU Kalasan, Yogya.

Ada karya lain yang akan dibuat lebih spektakuler? Gosong hanya tertawa dan berusaha melahirkan karya yang berbobot. teguh ra/nining

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Gosong cah n'Deso dari Jogja ? Kritik dan Pisuhan itulah bagian dari persaudaraan dan persahabatan. Silahkan beri komentar, matur nuwun.